RIWAYAT
LORD BADEN POWELL
Baden Powell akhirnya bergabung dengan dinas
kemeliteran, kemudian setelah lulus dari akademi meliter Baden Powell
ditempatkan di India dengan pangkan pembantu letnan. Pengalaman inilah yang
nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan
kepanduan di Inggris. Akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di
perdalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell terkenal
dan dianggap pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya memimpin pertahanan di
kota Mafefing terhadap pengepungan bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13
Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena jasanya ia diangkat menjadi Mayor
Jendral. Di kot ini Baden Powell sempat dijuluki oleh suku-suku primitif
sperti suku zulu, Ashanti atau Metabele sebagai IMPEESA yang artinya srigala
yang tidak pernah tidur, hal ini disebabkan karena kewaspadan, kecekatan, dan
kebaranian Baden Powell.
Pada
tahun 1908 Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah karya yang
spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan Pramuka menjadi
besar. Buku ini menyebar ke seluruh dataran Eropa.
Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, tokoh
kepanduan dunia kelahiran London, Inggris, tahun 1857 silam menjadi kesohor
berawal dari tulisan buku panduan bagi para prajurit agar bias bertahan di alam
bebas. Ia dikenal sebagai perintis berdirinya kepanduan dunia. Lewat gerakan
kepanduan Baden-Powell menyatukan generasi muda antar benua.
Pada 29 Juli sampai 9 Agustus 1907, Baden-Powell
bersama 21 orang anak melakukan kemah kepanduan yang pertama di sebuah
kepulauan Brownsea, Inggris. Beberapa hari melakukan kegiatan,
anak-anak tersebut semakin menyukai bertualang di alam bebas. Didirikanlah gerakan kepanduan. Berangkat dari sinilah bersama istri tercintanya, Lady Olive Baden-Powell mendirikan gerakan kepanduan. Gerakan Kepanduan tersebut sekarang disebut Boy Scouts dan Girls Scout.
anak-anak tersebut semakin menyukai bertualang di alam bebas. Didirikanlah gerakan kepanduan. Berangkat dari sinilah bersama istri tercintanya, Lady Olive Baden-Powell mendirikan gerakan kepanduan. Gerakan Kepanduan tersebut sekarang disebut Boy Scouts dan Girls Scout.
Sejak didirikan Gerakan Kepanduan tersebut pada tahun
1907, hingga saat ini tak kurang dari 28 juta anggota kepanduan dari 216 negara
menjadi anggota World Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di
Geneva, Switzerland dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts
(WAGGGS). Dan Indonesia sebagai salah satu anggota WOSM
Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) berarti Rakyat
Muda Yang Berkarya
demikian nama organisasi kepanduan di Indonesia. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia. Kemudian ditetapkan setiap 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.
demikian nama organisasi kepanduan di Indonesia. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia. Kemudian ditetapkan setiap 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.
Keanggotaan Gerakan Kepanduan ini bersifat sukarela,
tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Semuanya bisa bergaul dan
berbaur menjadi satu kesatuan. Kegiatan Kepanduan selalu mengikuti kemajuan
teknologi dan perkembangan zaman, demikian pula dengan Pramuka.
Ia pun mewariskan banyak manfaat dari kegiatan
kepanduan, yang sebagian tidak didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan
kepanduan merupakan kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa
berlatih membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga. Berlatih
kepanduan memberi poin penting, seperti belajar mengelola kelompoknya ataun
organisasi dengan membentuk pimpinan regu, petugas piket (korve), dan
anggotanya. Komunikasi, interaksi, serta kerja sama internal dan eksternal
kelompok akan melahirkan kebersamaan dan motivasi untuk menyelesaikan tugas secara
bersama. Dengan pembagian tugas ini akan melatih bakat kepemimpinan, kearifan,
dan toleransi siswa.
Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas
yang diberikan, akan mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam
mengambil setiap keputusan dengan penuh pertimbangan dan pengkajian.
Kegiatan kepanduan bersifat universal. Wawasan dan
pergaulan anggotanya sangatlah luas. Keanggotaannya diikuti semua lapisan
masyarakat tanpa membedakan golongan, ras, suku, atau agama.
Banyak materi yang dipelajari baik materi umum maupun
spesifik ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris, hiking, navigasi,
mountaineering, P3K, kesakaan, sejarah perjuangan bangsa, dan
sebagainya. Tak pelak pula membuat anggota kepanduan memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali, juga pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban bencana alam.
sebagainya. Tak pelak pula membuat anggota kepanduan memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali, juga pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban bencana alam.
Sehingga,
di mana pun berada, anggota kepanduan selalu periang. Keceriaan ini
merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi dari anak-anak
berbagai bangsa.
SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu
segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
Sejarah
Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu
akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan
nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan
didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV
(Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia
Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk
organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan
menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi
kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java
Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam
Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan
istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah
Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia
dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah
menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi
yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan
Puteri Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi
melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat
Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan
oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di
negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan
dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres
No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961
ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang
berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah
ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang
menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
Perkembangan
Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang
prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya
seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka
mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat
organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis
Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai
tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di
pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka
menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan
desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur
dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat.
Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir
Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi.
Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk
menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri
Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi
bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan
transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan
dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa
dengan berbagai instansi terkait.
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda"
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,
berlandaskan iman dan taqwa
(Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek), Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka
harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti
perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot
pembangunan yang memiliki jiwa bela negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu
tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang
khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara
sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan
organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah
kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka
melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka
yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
RUANG
LINGKUP PRAMUKA
1. Nasional
:
Suatu organisasi kepramukaan harus menyesuaikan
pendidikan dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan bangsa yang bersangkutan.
2.
Internasional :
organisasi kepramukaan di negara manapun harus membina
dan menembangkan rasa persaudaraan, persahabatan antara sesama tanpa
membeda-bedakan agama, golongan ningrat, suku dan bengsa.
3. Universal
kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk
mendidik anak-anak dari negara manapun yang dalam pelaksanaanya pendidikan
sesalu menggunakan prisip dasar metodik kepramukaan.
PENGERTIAN PRAMUKA
Pramuka kepanjangan dari Praja Muda Karana yang
artinya orang-orang muda yang berkarya.
Pramuka adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang
yang mempelajari gerakan pramuka.
Gerakan pramuka adalah suatu nama organisasi
pendidikan luar sekolah yang menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
Kepramukaan adalah teori-teori yang dipelajari dalam
gerakan pramuka.
FUNGSI KEPRAMUKAAN
FUNGSI KEPRAMUKAAN
1. PERMAINAN
Permainan Bukan berarti main-main ( tidak beraturan )
tetapi dalam rangka untuk membina dan mengembangkan karakter kesehatan dan
ketrampilan, Maka haruslah ada unsur-unsur :
1) Norma
dan tujuan pendidikan
2) Sehat
3) Menarik
4) Norma
kemasyarakatan
5) Disiplin
aturan dan tata tertib
6) Kegotong
royongan
7) Alat
dan metode
8) Kesukarelaan
9) Persaudaraan
10) Bimbingan
11) Kepemimpinan
12) Keseimbangan mental & fisik
13) Pengorganisasian
2.
PENGABDIAN
1) Ketaqwaan kepada tuhan yang maha
Esa
2) Keihlasan dan kesukarelaan
3) Dedikasi
4) Mental, dan budi pakerti yang
luhur
5) Kejujuran dan sportivitas
6) Sepi ing pamrih rame ing gawe
7) Untuk tidak menjadikan pramuka
sumber penghasilan
8) Pengalaman, pengetahuan,
kemahiran, yang selalu dibina dan dikembangka
9) Penuh inisiatif / daya kreasi
10) Penghayatan system among ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
11) Rasa persaudaraan
12) Kepemimpinan yang demokratis
3.
ALAT
Kegiatan
kepramukaan hanya dijadikaan sebagai alat, bukan tujuan utama untuk mengabdikan diri di masyarakat, maka hendaknya maksud dan tujuan suatu
kegiatan kepramukaan hendaknya
di sesuaikan dan diserasikan dengan kebutuhan, kondisi
situasi dan perkembangan masyarakat.
PRINSIP DASAR METODIK KEPRAMUKAAN
1. Kesukarelaan
2. Kode kehormatan dalam
bentuk janji dan ketentuan moral
3. Sistem beregu
4. Satuan terpisah putra dan
putri
5. Sistem tanda kecakapan
6. Kegiatan menarik yang
mengandung pendidikan
7. Penyesuaian dengan
jasmani dan rohani
8. Keprasahajaan hidup
9. Swadaya
METODE
KEPRAMUKAAN
1) Pengamalan kode
kehormatan
2) Belajar sambil
melakukan
3) Sistem berkelompok
4) Kegiatan
yang menantang & meningkat serta mengandung pendidikan
sesuai perkembangan jasmani
dan rohani peserta didik.
5) Kegiatan dialam
terbuka
6) System tanda
kecakapan
7) System satuan
terpisah antara PA & PI
8) Sistem among“ ing
ngarso sung tuladha, ing madya manguun karsa, tutwuri
handayani”
KODE ETIK DAN KODE KEHORMATAN
PRAMUKA
TRI SATYA ( Kode Etik )
Demi kehormatanku kami berjanji akan
bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap tuhan, Negara kesatuan
republik Indonesia dan mengamalkan pancasila
menolong sesame hidup dan ikut serta membangun
masyarakat menepati
dhasa darma
DASA DHARMA PRAMUKA ( Kode Kehormatan )
1. Taqwa tehadap Tuhan
YME Menjalankan Perintahnya dan menjauhi Larangannya
a. Rajin sholat, puasa, sedekah
b. Tidak mengkonsumsi miras &
narkoba
2. Cinta alam dan
kasih sayang sesama manusia
a. Memelihara kelestarian alam
b. Tidak menyiksa binatang
c. Pandai bergaul dan tidak suka
punya musuh
3. Patriot yang sopan
dan kesatria
a. Berbakti dan menghormati orang
tua dan guru
b. Dapat menyanyikan lagu kebangsaan
c. Berbakti kepada masyarakat
d. Menghargai jasa para pahlawan
4. Patuh dan
suka bermusyawarah
a. Menepati janji
b. Menghidupkan sistem musyawarah
c. Menaati segala peraturan yang
sudah disepakati
d. Patuh terhadap lalu lintas dan
hukum
e. Menghagai pendapat orang lain
5. Rela menolong dan
tabah
a. Berjiwa sosial
b. Pantang putus asa
c. Memberi pertolongan tanpa pamrih
6. Rajin, terampil dan
gembira
a. Rajin belajar tanpa mengingat
usia
b. Selalu melatih ketrampilan
c. Penuh kreatifitas
d. Selalu gembira dalam keadaan
susah maupun senang.
7. Hemat cermat dan
bersahaja
a. Dapat menghargai waktu
b. Gemar menabung
c. Berpola hidup sederhana
d. Tidak sombong
8. Disiplin, berani
dan setia
a. Mamanfaatkan waktu sebaik mungkin
b. Berani karena benar
c. Setia pada janji
d. Berani berbuat dan berani
bertanggungjawab
e. Datang tepat waktu
9. Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
a. Menyelesaikan tugas dengan baik
b. Setiap perkataan dapat dipercaya
c. Tidak berbohong
10. Suci dalam pikiran
perkataan dan perbuatan
a. Dapat membedakan yang baik dan
yang buruk
b. Sopan santun dalam perkataan
c. Menghindari perbuatan jahat
d. Tingkah laku pembicaraan dan isi
hatinya merupakan satu paduan yang tidak terpisahkan
JENIS JENIS PERTEMUAN PRAMUKA
PRAMUKA
SIAGA
•
Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan dalam
dan/atau gabungan dari bentuk:
1. Permainan Bersama, adalah kegiatan
keterampilan kepramukaan untuk golongan
Pramuka
Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim
dan sejenisnya.
2. Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan
hasil karya Pramuka Siaga.
3. Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi
di pasar yang diperankan oleh Pramuka
Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
4. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat
tertentu yang pada akhir kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan
maupun tulisan.
5. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang
menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga.
6. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang
menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
7. Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah
perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan
pada siang hari.
PRAMUKA
PENGGALANG
• Jambore,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang di diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti
Jambore Ranting (tingkat kecamatan), Jambore Cabang tingkat kota/kabupaten),
Jambore Daerah (tingkat provinsi), Jambore Nasional (tingkat nasional).
• Lomba
Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba
kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari
tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV),
nasional (LT-V).
• Gladian
Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin
Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru)
Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial
dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting
atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinru apabila dipandang perlu.
• Penjelajahan
(Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak
(orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat
berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan
keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan
sejenisnya.
• Latihan
Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan
yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah
dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka
dan sejenisnya.
• Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk
mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk
Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum'at Saptu Minggu),
perkemahan liburan dan sejenisnya.
• Gelar
(Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam
bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, PPPK,
gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali
(pioneering), dan sejenisnya.
• Pameran, adalah
kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.
• Darmawisata,
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat
bersejarah, dan sejenisnya.
• Pentas
Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka
Penggalang.
• Karnaval, adalah
kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas
Pramuka Penggalang.
PRAMUKA
PENEGAK DAN PANDEGA
• Raimuna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna
Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.
• Gladian
Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi
Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus
Dewan Ambalan/Racana, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial
dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting
atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinsat bila dipandang perlu.
• Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan
secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu
periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum'at Saptu
Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
• Perkemahan
Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut
serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua
jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila
dipandang perlu.
• Perkemahan
Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya
selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka
(Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.
• Perkemahan
Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki
tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan
Karya Pramuka.
• Pengembaraan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan,
dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan
survival.
• Latihan
Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menanamkan dan mengembangkan
jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola
kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam
Gerakan Pramuka.
• Latihan
Pengelola Dewan Kerja, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja,
sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif
dan efisien.
• Kursus
Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi
untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.
• Penataran,
Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan
masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan
Pramuka.
• Sidang
Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun
program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun
program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
• Musyawarah
Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah pertemuan
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti
kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.
SEMUA GOLONGAN
• Jamboree
On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI), adalah pertemuan Pramuka
melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan
pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara
serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.
TINGKATAN
PRAMUKA
1. PERINDUKAN SIAGA ( usia
7-10th )
Barung adalah satuan terkecil
dalam perindukan siaga yang terdiri dari 5-10 anggota. Nama barung diambil dari
nama-nama warna contoh : barung merah barung biru dll.
Pemimpin barung utama disebut
SULUNG
a. Mula ( calon siaga yang telah
menempuh Sku tingkat mula )
b. Bantu ( siaga mula yang telah
menempuh Sku tingkat bantu )
c. Tata ( siaga Bantu yang telah
menempuh Sku tingkat tata )
2. PASUKAN PENGGALANG ( usia
11-15Th )
Regu adlah Satuan terkecil dalam
pasukan penggalang yang beranggotakan 5-10 anggota. Nama Regu untuk PA adalah
nama binatang sedangkan Nama Regu untuk Regi PI adalah Nama Bunga.
Pemimpin Dewan penggalang utama disebut PRATAMA
Pemimpin Dewan penggalang utama disebut PRATAMA
a. Ramu ( calon Penggalang yang
telah menempuh Sku tingkat Ramu )
b. Rakit (Penggalang Ramu yang telah
menempuh Sku tingkat Rakit )
c. Terap (Penggalang Rakit yang
telah menempuh Sku tingkat terap)
3. AMBALAN PENEGAK ( usia
16-20Th )
Sangga adalah Satuan terkecil di
GUDEP yang terdiri dari 5-10 anggota calon pramuka penegak, Pemimpin Dewan
ambalan utama PRADAN Sangga
Dibagi sesuai Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (Ir.Soekarno )
1. Perintis ( 1908-1927 ) munculnya
berbagai organisasi nasional
2. Penegas ( 1927-1938 ) Sumpah pemuda 28 oktober
1928
3. Pencoba ( 1938-1942 ) masuk organisasi belanda
4. Pendobrak ( 1942-1945 ) mempersiapkan
kemerdekaan
5. Pelaksana ( 1945-Sekarang ) melaksanakan
pembangunan
a. Bantara ( calon Penegak yang telah menempuh
Sku tingkat Bantara)
b. Laksana (Penegak Bantara yang telah menempuh
Sku tingkat Laksana )
4. RACANA
PANDEGA ( Usia 20-25Th )
5. PEMBINA (
Usia diatas 25Th )
a. KMD ( kursus mahir dasar )
b. KML ( kursus mahir lanjutan )
c. KPD ( kursus pelatih dasar)
d. KPL (kursus pelatih lanjutan)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !